Sunday, February 6, 2011

Karena Tuhan Percaya bahwa Kamu Pasti Bisa!



Maukah kamu menengok sejenak ke dalam lorong masa lalu? Aku tidak bermaksud mengingatkanmu pada masa-masa suram yang ingin kau lupakan. Aku juga tidak bermaksud mengingatkanmu pada kenangan pahit yang membuatmu sedih. Aku hanya mengajakmu melihat masa lalu dengan sudut pandang yang berbeda.


Jika kamu mau merenunginya, sungguh kamu akan benar-benar terkejut ketika kamu menyadari bahwa kamu telah mampu melalui banyak sekali cobaan yang pernah menghampirimu saat itu.


***


Cobaan.


Ya. Hal tersebut tak pernah luput dari hidup kita. Bukan hanya kamu, semua orang di dunia ini pasti pernah mendapat cobaan. Bahkan jika kita mau ’melek’ akan keadaan di sekitar kita, setiap harinya selalu saja ada cobaan yang datang.


Ketika orangtuamu tak memberikan kasih sayang penuh padamu. Itu adalah cobaan.

Ketika tugas akhir kuliahmu tak kunjung selesai. Itu adalah cobaan.

Ketika KARIR yang kamu impi-impikan tak juga didapat. Itu adalah cobaan.

Ketika bisnismu bangkrut dan kamu terbelit hutang. Itu adalah cobaan.

Ketika orang yang kamu cintai meninggalkanmu begitu cepat. Itu adalah cobaan.


Jujur saja, setiap ada cobaan seringkali aku sudah merasa takut duluan. Aku takut jika aku tak bisa menghadapinya. Tapi nyatanya, seiring dengan berjalannya waktu, aku mampu melewati cobaan tersebut.


Kenapa bisa begitu?


Seorang teman pernah mengingatkanku, ”Kita hidup di dunia ini untuk menjalani ujian. Tuhan nggak pernah salah dalam memberi soal ujian kepada kita karena Ia pasti telah mengukurnya sesuai dengan kemampuan kita. Justru kita-lah yang sering salah menjawab ujian tersebut.”


Kalo kalimat tersebut kita renungi. Aku pikir benar juga.


Setiap cobaan dan musibah adalah ujian dari-Nya. Tetapi seringkali kita sudah beranggapan negatif. Kita pikir Tuhan memberi kita cobaan karena Ia membenci kita. Tidak, itu tidak mungkin. Tuhan tak mungkin membenci kita. Tuhan tak mungkin menyakiti makhluk ciptaan-Nya sendiri, bukan?


Aku yakin Tuhan memberikan kita cobaan karena Ia ingin menguji iman kita pada-Nya.

Aku yakin Tuhan memberikan kita cobaan karena Ia ingin kita menjadi lebih kuat.

Aku yakin Tuhan memberikan kita cobaan karena Ia ingin menyampaikan sesuatu pada kita.


Setiap ujian dalam hidup ini telah Ia ukur dengan cermat, sesuai dengan kapasitas kemampuan kita. Tak mungkin perhitungan Tuhan meleset.


Jika Tuhan telah mengukurnya, itu berarti... Tuhan percaya bahwa kamu pasti bisa!


Saat memberi ujian kepada kita Tuhan telah percaya terlebih dahulu bahwa kita pasti bisa melewati ujian ini. Jika, Tuhan saja percaya pada kita, kenapa kita harus takut menghadapi ujian tersebut?


Segala hal yang terjadi dalam hidup ini adalah yang TERBAIK yang Tuhan berikan pada kita. Bukankah Tuhan Maha Mengetahui segala sesuatu? Sudah seharusnya kita menghadapi ujian apapun yang Tuhan berikan dalam hidup ini.


Ketika segalanya terasa tak masuk akal..

Ketika segalanya terasa sulit untuk diterima..

Ketika segalanya terasa begitu menyakitkan..

Ketika kau merasa usahamu sia-sia..

Ketika kau merasa tak ada lagi yang peduli padamu..

Ketika kau merasa lelah dan hampir putus asa..


Ketika semua hal itu terjadi padamu, bangkitlah! Jangan pernah menyerah!

Karena Tuhan percaya bahwa kamu pasti bisa!


Tuhan tak akan pernah meninggalkanmu, Ia akan senantiasa menolongmu. Jika kamu bisa melewati cobaan yang Ia berikan, sungguh kamu akan mendapatkan hadiah (sebuah pelajaran berharga) yang belum pernah kamu dapatkan sebelumnya.


”Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.”

(QS Adh-Dhuha [93]: 5)


***


Dan ketika kamu mengingat kembali masa lalu, tak ada lagi hal menyakitkan yang akan kamu ingat karena kamu telah berhasil melewati berbagai cobaan yang Tuhan berikan. Pada akhirnya kamu akan tersenyum dan benar-benar bersyukur pada Tuhan atas segala hal yang terjadi dalam hidupmu ^_^

Wednesday, February 2, 2011

Ketika Tuhan memberikan ganti yang lebih baik

“Sometimes, we have to lose things before we can truly appreciate them.”


Kalimat itu benar adanya. Apakah kamu pernah kehilangan sesuatu hingga akhirnya kamu menyadari bahwa sesuatu tersebut sangatlah berarti dan penting dalam hidupmu?


Aku mengalaminya beberapa bulan terakhir ini.


Aku berada di tengah-tengah lingkungan yang berbeda 180 derajat dengan lingkunganku yang sebelumnya.


”Sometimes, we have to lose things...”


Ya. Aku kehilangan lingkungan kondusif yang selalu membuatku nyaman. Lingkungan yang mayoritasnya adalah orang-orang muslim. Aku begitu nyaman berada diantara mereka. Ketika kita saling mengingatkan satu sama lain tentang ibadah kita. Ketika kita saling berbagi tentang ilmu agama kita. Ketika saling terkagum-kagum dengan kebesaran Tuhan.


Sekarang, semua itu seolah-olah hilang. Lingkungan sekitarku sekarang mayoritas adalah non muslim. Kau tau? Sungguh aneh, ketika kita mendapati bahwa kita menyembah Tuhan yang berbeda. Sungguh aneh, ketika melihat orang lain tak melakukan ibadah yang sama dengan kita. Sungguh aneh, ketika hanya kita-lah yang memakai hijab diantara sekian banyaknya orang.


Kau tau? Ini pertama kalinya bagiku merasa seperti ini.


Tak ada lagi yang mengingatkanku untuk melaksanakan sholat.

Tak ada lagi yang mengajakku melakukan puasa senin-kamis.

Tak ada lagi yang mengingatkanku tentang pentingnya sholat tahajud.


Ada 1 hal yang kutakutkan saat itu. Aku takut kehilangan keimananku. Aku takut terpengaruh oleh lingkungan sekitarku.


“….before we can truly appreciate them.”


Ya. Aku memang takut kehilangan keimananku, tapi aku mendapatkan pelajaran yang sangat berharga disini.


Kau tau?

Ini pertama kalinya aku merasa bahwa Iman Islam adalah suatu hal yang penting yang harus aku jaga dengan baik.


Ketika aku berada di lingkunganku yang sebelumnya, aku sering merasa cukup atas iman yang kudapat. Tak ada keinginan lebih bagiku untuk meningkatkandan memperbaiki keimananku.


Sama seperti ketika kamu memiliki sebuah barang berharga, namun ternyata banyak sekali orang-orang disekitarmu yang mempunyai barang yang sama denganmu. Apa yang kau pikirkan? Kau pasti akan menganggap bahwa barangmu itu bukanlah barang yang berharga lagi sehingga kau tak tertarik untuk merawat dan menjaganya.


Itulah yang kurasakan saat itu.


Tapi sekarang berbeda.

Lingkunganku yang sekarang membuatku menganggap bahwa iman adalah suatu hal yang penting. Aku harus menjaga dan meningkatkan imanku karena ia adalah sesuatu yang berharga :)


”Ketika kita kehilangan sesuatu, maka Tuhan akan memberikan ganti yang lebih baik.”


Aku percaya hal itu. Aku berusaha untuk percaya.


Selain bertemu dan dihadapkan pada lingkungan yang sulit, ternyata Tuhan juga mempertemukanku dengan kalian, keluarga besar UKKI.


Ketika bertemu dengan kalian, aku menjadi tau bahwa aku tak sendiri. Aku menjadi tau, bahwa bukan hanya aku saja yang menghadapi ujian ini. Aku menjadi tau, bahwa kalian juga sedang berjuang keras menjaga keimanan kalian.


Aku menjadi benar-benar percaya bahwa Allah Maha Adil.


Jujur saja, aku kagum pada kalian, diantara sekian banyaknya orang yang telah melupakan nikmat islam, kalian justru berusaha untuk menjadi muslim dan muslimah yang lebih baik dihadapan Allah. Diantara sekian banyaknya orang yang masa bodoh dengan hidup mereka, kalian justru berusaha agar tetap berada di jalan Allah. Diantara sekian banyaknya orang yang tak peduli lagi dengan agama ini, kalian justru bersatu dan bangga dengan identitas islam.


Jika banyak diantara teman-teman SMP dan SMA-ku yang melepas hijab mereka ketika memasuki bangku kuliah, kalian justru berusaha untuk menutup aurat kalian, padahal banyak sekali orang-orang di sekiar kita yang memperlihatkan aurat mereka.


Oleh sebab itu, aku bersyukur telah dipertemukan dengan kalian :)

Bersama kalian, aku pikir aku akan mampu melewati ujian ini :)


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam datang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi asing sebagaimana kedatangannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing itu.” (HR. Muslim [145] dalam Kitab al-Iman.Syarh Muslim, 1/234).


Semoga kita termasuk golongan orang orang yang dimaksud dalam hadits tersebut. Amin.


This post is dedicated to : Keluarga Besar UKKI UBAYA