Thursday, December 23, 2010

Puisi tentang Cinta Abadi

Ini aku gag sengaja nemuin puisi yang sangat sangat keren sekali..


Jadi rugi banget kalo gag aku share ke kalian kalian semua..


Selamat membaca ya ^^


Cinta Abadi


Ada kekasih yang membuktikan cintanya dengan jutaan kalimat pujian dan rayuan..


Ada pula dengan sikap nan penuh kasih..


Tak sedikit dengan pengorbanan yang meluluh lantakkan harga diri..


Ada pula dengan menguras tenaga dan materi..


Namun bagiku..


Aku mencintai mu dengan menundukkan wajahku pada mu, bukan karena ku ingin berpaling dari mu, tapi karena ku ingin menjaga pandanganmu dari panah2 iblis..


Ku mencintaimu dengan tidak melemah lembutkan suaraku padamu, bukan karena ku ingin menyakitimu, namun karena ku ingin menjaga hatimu dari bisikan syaitan yang menipu..


Ku mencintaimu dengan menjauh darimu, bukan karena ku membencimu, namun karena ku ingin menjaga mu dr khalwat yang menjebak..


Ku mencintaimu dengan menjaga diri mu dan diriku.. Menjaga kesucianmu dan kesucianku.. Menjaga kehormatanmu dan kehormatanku.. Menjaga kebeningan hatimu dan hatiku..


Cinta.. Tak mengapa saat ini kita jauh, karena kelak Allah yang akan menyatukan kita dalam ikatan sucinya..


Karena itu jauh lebih berarti.. Jauh lebih abadi..


Karena ku yakin.. Janji Allah adalah pasti, wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik..


Seperti inilah ku mencintaimu..

Dengan menjaga kesucian diri jiwa dan hatiku.. Hanya untuk ku persembahkan pada mu kelak..


Oleh karena itu cinta.. Jaga kesucian cintamu juga hanya untukku..


Rabb.. padaMu ku titipkan cintaku padanya..



Sumber :

http://winda-sopiah.blogspot.com/2010/06/cinta-abadi.html


NB : salut sama yang bikin puisi ini :)

Tuesday, December 21, 2010

Semua serba terbalik..

Tidakkah kamu merasa bahwa kehidupan dunia zaman sekarang ini sungguh aneh, membingungkan dan serba terbalik?


Aku merasakan hal itu. Perbuatan dan hal yang baik seolah menjadi sesuatu yang sepele. Sedangkan perbuatan dan hal yang buruk menjadi sesuatu yang sangat biasa.


Aku ambil contoh yang sederhana saja..


Aku punya seorang teman yang sering mengeluh tentang kejelekan dan keburukan salahsatu temannya. Dia sering menggunjingnya dihadapanku dan teman dekatku juga. Mau tak mau, aku harus mendengarkannya. Well, lama-kelamaan hal tersebut menjadi sangat biasa bagi kami untuk dibicarakan. Digunjing, di’rasani’, dan diungkit-ungkit terus setiap dia menjadi korban dari sikap buruk temannya itu. Aku tau dia sangat kesal, tapi aku rasa sikapnya itu berlebihan. Jika memang tidak suka, kenapa dia tidak berbicara jujur kepada temannya itu? Jika memang tidak suka, kenapa harus menggunjingnya terus?


Setiap orang mempunyai keburukan.
Apakah perlu kita menyebarkan keburukannya?

Bukankah lebih baik kita diam daripada menyebarluaskan keburukannya itu?


Kemudian ada contoh yang lain juga..


Aku pernah ditanyai oleh seorang temanku, ”Dew, sebenarnya kamu tuh uda pernah pacaran gag sih?”


Dengan cuek aku menjawab belum. Rupanya temanku itu sedikit terkejut. ”Belum??” tanyanya lagi.


”Ya, aku memang gak mau pacaran.” ucapku to the point.


Dan seperti yang kuduga. Temanku menjadi lebih terkejut lagi dan sedetik kemudian ia menertawakanku. “Ha ha ha.. Masa’ mau langsung nikah?”


Ha ha ha, aku ikut tertawa sinis juga dalam hati. Kata siapa aku pengen langsung nikah? Apakah aneh jika di zaman modern ini ada seorang anak remaja yang belum pernah pacaran?


Aku tidak mau pacaran karena aku ingin menghindari hal-hal ’buruk’ yang bisa terjadi.

Aku tidak mau pacaran karena aku tidak mau pikiranku terpecah untuk hal-hal yang kuanggap tidak penting itu.


Apa aku salah? Di dalam agamaku, pacaran itu dilarang. Apakah aku salah karena telah mempertahankan keyakinanku ini? Dan kenapa pacaran itu menjadi hal yang sangat biasa sekarang?


Kemudian contoh yang sangat global adalah maraknya aksi korupsi para pemerintah. Mereka dengan teganya mengambil uang rakyat. Tanpa malu-malu dan tanpa pikir panjang. Lihatlah! Saking biasanya, para korupsi di negara ini nggak malah menurun tapi malah meningkat!


Betapa susahnya menjadi orang yang jujur dan baik di zaman sekarang ini. Sekalinya kita mencoba untuk bersikap jujur dan baik, pasti akan langsung dicap ’aneh’, ’kuno’ dan ketinggalan zaman. Orang yang baik dan jujur terkadang malah mendapat musuh.


Aneh, bukan???

Kenapa semuanya menjadi serba terbalik??

Sunday, December 5, 2010

Ada apa dengan anak kecil zaman sekarang???

Ini adalah sebuah keanehan yang terjadi di sebuah warnet. Oh well *ralat* mungkin di beberapa warnet lainnya juga.


Aku tidak akan menyebutkan nama warnet itu. Yang jelas, perubahan yang terjadi sangat kontras sekali bagiku. Aku sering mengunjungi warnet itu saat aku SMP, mungkin sekitar 4 tahun yang lalu. Ruangan warnet itu terbagi menjadi dua, komputer untuk nge-game di bagian sebelah kiri, sedangkan komputer untuk internet di bagian sebelah kanan. Masih jelas dibenakku, ruangan di sebelah kanan itu penuh dengan komputer yang berjejer dengan rapi. Ruangan internet itu ramai digunakan oleh anak SMP, SMA, hingga umum.

Well, setidaknya itu yang kuingat 4 tahun lalu.


Setelah sekian lama aku tidak berkunjung kesana, akhirnya kemarin aku menyempatkan diri pergi ke warnet itu karena aku punya keperluan untuk men-scan tugasku. Suara bising langsung menyambutku. Aku menoleh ke sebelah kiri, suara itu jelas berasal dari ruangan tempat gaming. Disana dipenuhi oleh anak-anak kecil. Masih wajar, batinku. Bukankah peminat gaming mayoritas dari anak kecil?


Kemudian aku menoleh ke sebelah kanan. Betapa kagetnya aku saat melihat ke ruangan itu. Ruangan komputer tempat internet itu dipenuhi dengan anak-anak kecil ! Semua komputer penuh oleh anak-anak kecil! Aku tidak bisa menebak berapa umur mereka, tapi menurut perkiraanku mereka masih anak-anak SD. Hey, apakah mereka tidak didampingi? Aku tidak melihat adanya orang dewasa.


Sungguh miris melihat pemandangan itu. Apakah ini dampak dari meluasnya media dan dunia internet? Hingga digandrungi oleh anak-anak kecil??


Aku sungguh penasaran sekali, situs apa yang kira-kira dibuka oleh anak-anak itu. Karena tampaknya mereka asyik sekali menatap layar didepannya. Iseng-iseng aku melangkahkan kaki diam-diam mendekati mereka. Aku melihat adanya warna biru-biru mendominasi situs tersebut. WHAT?? FACEBOOK??


Gilaaaa bangettt, anak SD zaman sekarang uda bisa facebook-an??? Heyyy, emangnya mereka mau having connected dengan siapa?? Teman lama?? Pacarr?? Atau Orang asing?? Tidak mungkiiinnnn…!!


Apa yang mereka lakukan dengan facebook itu??


Bagiku tidaklah wajar jika anak SD yang menggunakannya. Menurutku, belum waktunya mereka untuk menggunakan facebook. Facebook tidak cocok untuk mereka.. Lagipula ber-internet tidak bisa sembarangan. Jika salah mengklik saja sudah bisa masuk ke dalam situs yang ”aneh-aneh”. Hal itu jelas berbahaya bagi mereka.


Bukankah yang dilakukan anak kecil seharusnya adalah bermain petak umpet, loncat tali, atau gobak sodor? Bukankah permainan seperti itu lebih menyenangkan untuk dimainkan ketimbang memaksa otot mata bekerja menatap layar komputer?


Ada apa dengan ANAK KECIL ZAMAN SEKARANG?